TARAKAN, Kaltaraglobal.news – Di tengah dinamika politik yang kian kompleks, anak muda di Kalimantan Utara (Kaltara) diajak untuk tidak lagi memandang politik sebagai sesuatu yang jauh dan kotor. Azmir Putra Sebatik, Ketua Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Kaltara periode 2025-2030, muncul dengan semangat baru untuk mengubah cara pandang generasi muda terhadap politik. Dengan energi kepemudaan dan visi yang progresif, Azmir ingin menjadikan politik sebagai wadah kreativitas dan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
“Politik itu bukan cuma soal pemilu atau jabatan. Politik adalah cara kita bicara tentang masa depan, tentang bagaimana kita membangun Kaltara yang lebih baik untuk semua,” ujar Azmir, Minggu (27/4/2025).
Sebagai Ketua TIDAR Kaltara, Azmir memiliki misi besar untuk mengajak anak muda melek politik. Ia percaya bahwa generasi muda, yang merupakan mayoritas penduduk Kaltara, memiliki potensi besar untuk menjadi motor perubahan. “Anak muda Kaltara punya energi, kreativitas, dan ide-ide segar. Tapi, banyak yang masih apatis karena merasa politik tidak relevan dengan kehidupan mereka. Ini yang ingin kami ubah,” tegasnya.
TIDAR: Wadah Anak Muda Berkarya di Politik
Tunas Indonesia Raya (TIDAR), organisasi kepemudaan sayap Partai Gerindra, menjadi kendaraan Azmir untuk menggaet anak muda Kaltara. Berbeda dengan stigma politik yang kaku dan serius, TIDAR di bawah kepemimpinan Azmir ingin menghadirkan pendekatan yang lebih santai, inklusif, dan relevan dengan dunia anak muda.
“Kami tidak ingin anak muda takut dengan politik. Melalui TIDAR, kami ajak mereka berdiskusi, berbagi ide, bahkan berkarya melalui kegiatan sosial, seni, dan olahraga,” jelas Azmir.
Program unggulan TIDAR Kaltara di bawah Azmir mencakup pelatihan kepemimpinan politik, diskusi interaktif bertajuk “Politik Asik”, hingga kampanye literasi politik di media sosial.
“Kami manfaatkan platform seperti Instagram dan TikTok untuk menjangkau anak muda. Politik tidak harus dibahas di ruang rapat, tapi bisa di kafe, di komunitas, atau lewat konten kreatif,” ungkapnya.
Azmir juga menekankan pentingnya edukasi politik yang praktis. Ia ingin anak muda memahami hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih, sekaligus mendorong mereka untuk aktif menyuarakan aspirasi.
“Kaltara punya tantangan unik, seperti infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi perbatasan. Anak muda harus punya suara untuk memastikan kebijakan di daerah ini sesuai dengan kebutuhan mereka,” tambahnya.
Mengubah Stigma: Politik sebagai Panggilan Jiwa Muda
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Azmir adalah stigma negatif tentang politik. Banyak anak muda Kaltara yang menganggap politik identik dengan korupsi atau konflik kepentingan. Untuk mengatasi ini, Azmir mengusung pendekatan yang menonjolkan nilai-nilai positif politik, seperti kolaborasi, pelayanan, dan integritas.
“Politik itu panggilan jiwa untuk melayani masyarakat. Saya ingin anak muda melihat politik sebagai ruang untuk berkontribusi, bukan ajang rebutan kekuasaan,” ujar pria asli domisili Sebatik ini. Ia juga mengajak anak muda untuk mengenal tokoh-tokoh politik inspiratif, baik di tingkat lokal maupun nasional, yang telah membuktikan bahwa politik bisa menjadi alat untuk kebaikan.
Azmir sendiri adalah contoh nyata. Berasal dari pulau perbatasan, ia memahami betul tantangan masyarakat Kaltara, mulai dari keterbatasan akses pendidikan hingga peluang ekonomi. Pengalamannya sebagai aktivis pemuda dan keterlibatannya di berbagai kegiatan sosial menjadi bekal untuk memimpin TIDAR Kaltara.
“Saya ingin anak muda Kaltara, terutama dari daerah terpencil seperti Sebatik, merasa bahwa mereka punya peran di panggung politik,” katanya.
Langkah Konkret dan Harapan ke Depan
Untuk mewujudkan visinya, Azmir telah merancang sejumlah kegiatan strategis. Selain pelatihan dan diskusi, TIDAR Kaltara akan menggelar festival pemuda yang menggabungkan seni, budaya, dan edukasi politik.
“Kami ingin anak muda merasa bahwa politik itu dekat, menyenangkan, dan memberi dampak nyata,” ujarnya.
Azmir juga berencana menjalin kerja sama dengan komunitas lokal, kampus, dan organisasi pemuda lainnya untuk memperluas jangkauan TIDAR. Ia optimistis bahwa dengan pendekatan yang tepat, anak muda Kaltara akan semakin antusias terlibat dalam politik.
“Kami tidak ingin anak muda hanya jadi penonton. Mereka harus jadi pemain utama yang menentukan arah masa depan Kaltara,” tegasnya.
Di akhir wawancara, Azmir menyampaikan pesan khusus untuk anak muda Kaltara: “Jangan takut bermimpi besar, dan jangan ragu untuk terjun ke politik. Suara kalian penting, dan bersama TIDAR, kita bisa membangun Kaltara yang lebih maju dan berdaya.”
Dengan semangat Azmir Putra Sebatik dan kiprah TIDAR, politik di Kaltara tak lagi sekadar wacana elite, melainkan panggilan bagi anak muda untuk berkarya dan membawa perubahan. Langkah ini menjadi harapan baru bagi generasi muda Kaltara untuk melek politik dan menjadi bagian dari masa depan yang lebih cerah. (*)
Discussion about this post