TARAKAN – Program pembangunan dapur umum oleh sejumlah perkumpulan pengusaha di Kalimantan Utara turut direspon dari berbagai pihak, termasuk dari ketua Koordinator Wilayah Makan Bergizi Muhammadiyah (MBM) Kalimantan Utara, Slamet Kurniawan.
Slamet menyampaikan bahwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) pada pelaksanaan Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Desember 2024 lalu. Dalam MoU tersebut, Muhammadiyah menyatakan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk di wilayah Kalimantan Utara.

“Melalui program MBM, Muhammadiyah menyiapkan 10 titik dapur umum di Kalimantan Utara, yaitu 4 titik di Kota Tarakan, 2 di Kabupaten Bulungan, masing-masing 1 di Malinau, Tana Tidung, dan Bunyu. Selain itu, kami juga menyiapkan beberapa dapur hybrid di kawasan 3T,” ujar Slamet, Senin (22/7/2025).
Ia menjelaskan, saat ini proses verifikasi terhadap dapur-dapur MBM di Kalimantan Utara tengah dilakukan oleh Badan Gizi Nasional. Verifikasi ini juga melibatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Insan (SPPI), yang bertugas mengelola dapur umum dan memastikan penyediaan makanan bergizi sesuai standar nasional.
Lebih lanjut, Slamet menambahkan bahwa belum lama ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah, melalui Koordinator Nasional Makan Bergizi Gratis dan Badan Gizi Nasional, telah meluncurkan program dapur umum SPPI secara serentak di berbagai provinsi di Indonesia.
“Beberapa hari yang lalu Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Koordinator Nasional MBM yang turut dihadiri ketua Badan Gizi Nasional melaunching Dapur Umum SPPI di seluruh Indonesia salah satunya SPPI Dapur umum SMA Muhammadiyah Tarakan. Ini adalah komitmen nyata Muhammadiyah dalam memastikan masyarakat, khususnya anak-anak generasi bangsa, mendapatkan akses makanan bergizi,” jelasnya.
Program MBM ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat di wilayah perbatasan dan terpencil, serta menjadi bagian dari kontribusi nyata Muhammadiyah dalam membangun bangsa dari akar rumput.
Discussion about this post