Kamis, 16 Oktober 2025
kaltaraglobal.news
Advertisement
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Budaya
No Result
View All Result
kaltaraglobal.news
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Budaya

Pembegalan Deddy Sitorus

by Redaksi
2 September 2025
in Daerah, Deddy Sitorus, DPR RI
A A
0
Pembegalan Deddy Sitorus

TARAKAN – Dia ditarget. Dia ingin dibungkam. Dan mereka ingin menghabisi karier politiknya. Itu yang dialami Deddy Sitorus dua minggu belakangan ini. Mengapa mereka membenci Deddy Sitorus, sampai berusaha membegal langkahnya? Tulisan ini hanya ingin memberikan gambaran bahwa tuduhan itu tidak sesuai fakta.

Nun jauh dari Jakarta. Jaraknya ribuan kilometer. Sebuah provinsi ke 34 di republik ini. Bernama Kalimantan Utara. Sebagian wilayahnya berbatasan dengan Malaysia. Tapal batas itu berada di tengah hutan belantara. Hanya beberapa desa yang dihuni puluhan kepala keluarga.

Mereka juga warga negara Indonesia. Yang wajib dimanusiakan. Anda jangan membandingkannya dengan desa-desa di Pulau Jawa. Terang benderang bercahaya. Di desa-desa itu, penerangan hanya berasal dari pelita. Air bersih warga desa berasal dari sungai yang mereka jaga. Jika mereka sakit, terlambat sedikit dibawa ke rumah sakit kota, siap-siap meregang nyawa. Namun mereka tetap bertahan karena mencintai Indonesia.

Kondisi itu berlangsung berpuluh-puluh tahun. Bahkan sebelum Indonesia merdeka. Para elit Jakarta hanya menjadikan mereka laporan statistik berupa angka. Bahwa, ada penduduk Indonesia di pedalaman ditengah hutan belantara. Tanpa berusaha memanusiakan mereka.

Lantas, terjadilah pemekaran. Kalimantan Timur merelakan bagian utaranya berpisah atas nama pembangunan. Namun yang terjadi masih diluar harapan. Pemerintahan provinsi baru yang terbentuk, masih miskin anggaran. Lagi-lagi, desa-desa di pedalaman kembali terabaikan.

Datanglah pemilu pertama tahun 2019. Harapan baru mulai terlihat jelas. Siapakah yang akan terpilih mewakili orang-orang desa itu di Senayan untuk bekerja keras.

Suatu hari, diperempatan jalan Kota Tarakan berdiri sebuah baliho bergambar pria berkacamata tebal berbaju batik coklat khas Kalimantan. Ia berasal dari PDI Perjuangan. Namanya Deddy Sitorus.

Fiks. Dia bukan orang Kalimantan. Banyak yang menyebutnya pria dari Medan. Khalayak pun menganggap dia hanya sekadar kontestan. Tidak mungkin bisa dapat kursi di Senayan.

Ternyata, Deddy Sitorus bukan caleg sembarangan. Sebagai aktivis lingkungan, Ia berpengalaman membangun jaringan. Merekrut anak-anak muda menjadi kawan untuk bekerja di lapangan.

Mendatangi desa satu-persatu. Belanja masalah agar bisa dibantu. Menelusuri sungai, tanpa mempedulikan waktu.

Terkadang, hingga tengah malam. Dihantam gelombang, nyaris tenggelam.

Apa sebenarnya yang dicari orang ini? Hidupnya sudah mapan. Gajinya puluhan juta setiap bulan, sebagai komisaris perusahaan. Tapi dia memilih berjuang di tengah hutan. Suara yang dikejar pun bukan ribuan. Atau ratusan. Hanya puluhan.

Anggota DPR RI, Deddy Sitorus saat melakukan kunjungan ke wilayah perbatasan Kalimantan Utara.

Satu per satu Ia yakinkan. Jika kelak dia terpilih, akan bekerja sungguh-sungguh sebagai ujung tombak pembangunan. Desa-desa yang gelap Ia janjikan bakal terang benderang. Buatnya listrik bukan sekadar fasilitas umum. Tapi sudah menjadi hak warga negara.

Melalui listrik itulah, negara akhirnya hadir. Tidak cukup hanya menunggu giliran. Listrik harus diperjuangkan. Deddy Sitorus bertekad. Kelak jika dia terpilih janji kampanye itu bukan hanya sekadar slogan.

Jerih payah meyakinkan pemilih di pedalaman itu membuahkan hasil, Deddy Sitorus tampil sebagai pemenang. Dia meraih suara terbanyak, ditengah tudingan caleg import dan isu SARA. Kemenangan Itu semua hasil dari kerja keras dilapangan.

Akhirnya warga pedalaman memiliki harapan. Mereka kini punya wakil di Senayan. Tidak menunggu pelantikan, desa-desa yang memungkinkan untuk dipasang jaringan listrik langsung dikerjakan.

Sejujurnya Kaltara itu beruntung memiliki Deddy Sitorus. Dia bekerja sangat serius. Bahkan over dosis. Hidupnya, waktunya dan fikirannya Ia curahkan sepenuhnya untuk rakyat Kaltara.

Teleponnya tidak pernah berhenti berdering. Siapa pun. Mulai Ketua Adat, warga biasa bahkan pejabat daerah Ia layani dengan sabar. Mencoba mencarikan solusi persoalan yang terjadi.

Covid 19 di awal tahun 2020 membuat rencananya buyar. Janji road show ke desa-desa yang belum sempat dia datangi tertahan sejenak. Kini fokusnya beralih. Bagaimana vaksin bisa masuk Kaltara. Walau bekerja dari rumah, mengandalkan telepon genggamnya, Deddy Sitorus mampu memobilisasi vaksin dalam situasi darurat. Wajar jika Kaltara menjadi provinsi pertama dan terbanyak distribusi vaksin di daerah.

Anda bisa melihat sendiri angka statistik korban jiwa akibat Covid 19 di Kaltara.

Covid 19 berlalu. Kerja-kerja politik memenuhi janji kampanye kembali dikerjakan. Dampak Covid 19 begitu luas bukan hanya soal kesehatan, tapi ekonomi di perbatasan hancur lebur tidak karuan.

Di Krayan. Sebuah kecamatan terisolir di Kabupaten Nunukan. Selama ini, perputaran ekonomi dan distribusi sembako sangat bergantung dengan Malaysia. Secara tradisional, masyarakat setempat melakukan barter. Krayan kirim beras dan garam, Malaysia berbagi tabung LPG, BBM dan bahan bangunan. Alangkah celakanya saat Malaysia menutup perbatasan.

LPG langka. BBM nihil. Masyarakat mulai putus asa. Hanya satu orang yang bisa membuat terobosan. Siapa lagi kalau bukan Deddy Sitorus. Mereka menceritakan penderitaan. Deddy lantas tidak tinggal diam. Beruntung Ia duduk di Komisi 6, bermitra kerja dengan Kementrian BUMN.

Deddy Sitorus mendesak pemerintah harus hadir di Krayan. Terutama menyelesaikan kelangkaan LPG dan BBM. Tahukah Anda desakkan Deddy ini membuahkan hasil. Pertamina harus menyewa pesawat khusus untuk mengirim BBM ke Krayan.

Yang fenomenal itu, tabung LPG dikirim menggunakan pesawat. Hal ini adalah yang pertama di dunia. Warga Krayan pun untuk sementara bisa bernafas lega.

Itulah yang dilakukan Deddy Sitorus di Kaltara. Desa berlistrik yang dulu hanya sekitar 20 persen kini sudah mencapai 95 persen. Jalan tembus Malinau-Krayan sebagai solusi membuka isolasi sedang dikerjakan.

Begitu juga upayanya meyakinkan pemerintah untuk membangun Kawasan Industri dan Pelabuhan (KIPI) Mangku Padi, Kabupaten Bulungan membuahkan hasil. KIPI bertujuan untuk menyerap tenaga kerja lokal. Dan kini sedang berjalan.

Belum lagi dua PLTA raksasa di Sungai Kayan dan Mentarang. Deddy Sitorus termasuk orang yang ikut mendorong proyek mercusuar itu.

Sebenarnya kerja Deddy Sitorus belum selesai. Masih menumpuk pekerjaan rumah. Namun pemilu keburu datang. Konstalasi politik teenyata berubah. Deddy Sitorus yang dulu menjadi ujung tombak kini menjadi sasaran tembak.

Dimulai dari Pemilihan Presiden. Disaat PDI Perjuangan memilih berpisah jalan dengan Jokowi. Dulu kawan. Kini menjadi lawan. Karena pengkhianatan. Deddy Sitorus menjadi sedikit dari sekian banyak politisi yang secara terbuka melawan Jokowi. Tanpa rasa takut. Walau yang dihadapinya itu seorang raja Jawa.

Hampir setiap hari Ia tampil di TV. Berdebat dengan siapa pun yang membela Jokowi. Mungkin bagi sang raja, Deddy Sitorus bagaikan kerikil di dalam sepatunya. Tidak sakit namun sangat tidak nyaman. Ia harus disingkirkan.

Operasi pun dimulai. Hampir setiap hari Deddy diserang. Media sosialnya penuh hujatan. Apakah Ia mundur? No! Orang ini sepertinya tidak memiliki rasa takut. Jajak digitalnya pun ditelusuri. Mereka seperti menunggu momentum untuk menghabisi karier politiknya.

Ketemulah sebuah talk show bernama Kontroversial milik Metro TV. Itu terjadi tanggal 20 Oktober 2024. Seminggu setelah pelantikan DPR RI. Temanya terkait rencana tunjangan perumahan 50 juta untuk seluruh anggota DPR RI. Karena saat itu isu yang tengah mengemuka masih seputar Pilpres, perdebatan antara Presenter dan Deddy Sitorus tidak viral.

Deddy menolak, saat presenter membandingkan gaji DPR dengan pekerja UMR. Menurutnya si presenter sesat logika. Harusnya gaji DPR dibandingkan dengan gaji pejabat tinggi negara lainnya.

Rupanya isi perdebatan itu disimpan dalam peti amunisi genk Solo. Yang kelak akan ditembakkan disaat yang tepat. Hampir sembilan bulan amunisi itu disimpan. Mulai dimunculkan awal Agustus. Video potongan pendek berdurasi 20 detik pernyataan Deddy di talkshow itu mulai dikeluarkan. Dibumbui dengan kutipan menyesatkan. Bunyinya begini: Jangan bandingan DPR dengan rakyat jelata. Duarrr.

Padahal video 20 detik itu dilanjutkan, Deddy mencoba merasionalkan pertanyaan presenter yang tidak rasional itu, Namun, bagi Genk Solo sudah cukup diangka 20 detik itu saja untuk menghancurkan reputasi Deddy Sitorus.

Ia dicitrakan wakil rakyat yang arogan. Menjaga jarak dengan rakyat karena tidak ingin dibandingkan. Ditambah lagi bumbu-bumbu penyedap, bahwa gaji yang diperoleh Deddy Sitorus itu berasal dari pajak rakyat jelata yang dihinanya.

Sangat sistematis dan kejam. Untungnya Deddy Sitorus tidak ikut joged saat Sidang Paripurna Istimewa, seperti Sahroni, Eko Patrio dan Uya Kuya, kalau sampai joged sempurnalah amunisi yang dimiliki musuhnya.

Tampak sekali di Media Sosial Deddy Sitorus akan di-Sahroni-kan yang menyebut rakyat tolol oleh mereka. Lantas, menekan partainya untuk dipecat. Menjadikannya musuh bersama.

Namun, belakangan muncul kesadaran kolektif bahwa itu semua hanya pembunuhan karakter di media sosial bertujuan menghancurkan reputasi Deddy Sitorus. Buktinya sejumlah tokoh Kaltara mengeluarkan pernyataan memberikan dukungan moral kepada wakil mareka di Senayan itu.

Deddy Sitorus bagi mereka adalah seorang pahlawan. Berapapun yang Ia dapat dari upahnya sebagai anggota DPR RI selalu mengalir ke daerah.

Tokoh-tokoh ini meyakini, serangan terhadap Deddy Sitorus itu karena Ia kritis. Menolak kompromi. Faktanya, Deddy Sitorus sangat mencintai rakyat. Ia orang kota yang tidak jaim merangkul, bahkan memeluk masyarakat pedalaman. Makan bersama, sambil mencarikan solusi persoalan masyarakat desa.

Orang-orang yang menyerangnya itu mungkin tidak tahu letak Kaltara di peta. Apalagi mau mengarungi sungai bergiram bertaruh nyawa. Mereka hanya ingin membunuh musuh politik secara kejam membabi buta.

Previous Post

Apel Perdana Kapolda Kaltara: Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhi, S.I.K. Berikan Arahan dan Pesan Penting kepada Personel

Next Post

Resmi Beroperasi, Dapur SPPG SMA Muhammadiyah Layani 13 Sekolah di Tarakan

Berita Lainnya

Warga Lamongan di Tarakan Tampilkan Miniatur Gapura dan Wingko Babat di Festival Iraw Tengkayu XIV
Daerah

Warga Lamongan di Tarakan Tampilkan Miniatur Gapura dan Wingko Babat di Festival Iraw Tengkayu XIV

11 Oktober 2025
Konsep Otomatis
Daerah

Tampil Memukau!! PDAM Tarakan Hadirkan Rumah Adat Tidung di Pawai Iraw Tengkayu 2025

11 Oktober 2025
Buka Kejurprov PBSI Kaltara, Hasan Basri Tegaskan Pentingnya Pembinaan dan Perhatian Khusus Pemerintah
Daerah

Buka Kejurprov PBSI Kaltara, Hasan Basri Tegaskan Pentingnya Pembinaan dan Perhatian Khusus Pemerintah

11 Oktober 2025
Next Post
Resmi Beroperasi, Dapur SPPG SMA Muhammadiyah Layani 13 Sekolah di Tarakan

Resmi Beroperasi, Dapur SPPG SMA Muhammadiyah Layani 13 Sekolah di Tarakan

Kapolda terima Kunjungan Silahturahmi Danrem 092/Maharajalila, Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Antar Instansi

Kapolda terima Kunjungan Silahturahmi Danrem 092/Maharajalila, Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Antar Instansi

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terpopuler

  • Ketua PURT DPD RI Hasan Basri Serap Aspirasi dan Bantu Masyarakat Nunukan

    Ketua PURT DPD RI Hasan Basri Serap Aspirasi dan Bantu Masyarakat Nunukan

    193 shares
    Share 77 Tweet 48
  • DPC PPP Tarakan Buka Pendaftaran Penjaringan Pilkada Kota Tarakan

    189 shares
    Share 76 Tweet 47
  • Oknum Anggota DPRD Bulungan Lausa Laida Dilaporkan ke Polda Kaltara

    204 shares
    Share 82 Tweet 51
  • Kasus Pencurian BB Sabu Tahap Satu, Hasil Labfor Tunjukkan 12 Kg Sabu masih Utuh

    190 shares
    Share 76 Tweet 48
  • WNA Cina Ditangkap Kanim Tarakan

    190 shares
    Share 76 Tweet 48
kaltaraglobal.news

Berita Terbaru

Kapolda Terima Kunjungan Tim Pokja Keamanan dan Ketertiban Kawasan Hutan

Kapolda Terima Kunjungan Tim Pokja Keamanan dan Ketertiban Kawasan Hutan

16 Oktober 2025
Ketua PURT DPD RI Hasan Basri Serap Aspirasi dan Bantu Masyarakat Nunukan

Ketua PURT DPD RI Hasan Basri Serap Aspirasi dan Bantu Masyarakat Nunukan

13 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Iklan & Advetorial
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

© 2023 PT. Multimedia Kaltara Jaya | www.kaltaraglobal.news. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Budaya
  • Tentang Kami
    • Redaksi & Manajemen
    • Kontak
    • Iklan & Advetorial
    • Pedoman Media Siber
    • Standar Perlindungan Wartawan

© 2023 PT. Multimedia Kaltara Jaya | www.kaltaraglobal.news. All right reserved