TARAKAN – Setelah terpilih sebagai anggota DPRD Tarakan melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sabariah kini menjadi salah satu perempuan yang duduk di kursi parlemen bersama dengan beberapa anggota DPRD terpilih lainnya. Sabariah berhasil mendulang suara signifikan pada Pemilu 2024 di Dapil Tarakan Tengah.
Kendati sempat menjalani Pemungutan Suara Ulang (PSU), Sabariah tetap optimis dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Sehingga Sabariah berhasil kembali terpilih pada PSU di Dapil Tarakan Tengah.
Dalam menjalani kiprahnya sebagai anggota DPRD, Sabariah mengatakan, fokus utamanya tentu membawa aspirasi serta keluhan masyarakat di Dapil Tarakan Tengah. Beberapa persoalan seperti yang dirasakan warga pesisir, nantinya akan menjadi agenda utama Sabariah.
“Kita lihat permasalahan warga kita di pesisir ini kompleks ya. Pendidikan, kemudian persoalan infrastruktur yang belum merata juga. Hal itu yang jadi fokus saya nanti,” ujarnya.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) ini juga menerangkan, isu gender serta disabilitas juga masih memerlukan dukungan untuk diperjuangkan. Sudah saatnya kota Tarakan memiliki Peraturan Daerah (Perda) khusus terkait dengan isu gender dan disabilitas.
“Sarana dan prasarana publik yang ada saat ini belum tersedia untuk penyandang disabilitas. Masih kurang perhatian kepada mereka, sehingga harus ada payung hukum berupa perda yang mengatur terkait itu,” kata Sabariah.
Selain itu, peran penting DPRD dalam fungsi bujeting dan pengawasan juga harus sejalan dengan apa yang dikerjakan oleh pemerintah. Dalam hal ini, Sabariah menjelaskan, program pemerintah dan kebijakan yang diambil harus benar-benar memiliki manfaat bagi masyarakat Tarakan.
“Misalnya ada 16 program prioritas dari pemerintah di periode Khairul dan Effendhi, kalau memang baik dan bermanfaat buat masyarakat, wajib kita dorong kembali. Peran DPRD itu bisa mendukung lewat fungsi legislasi serta penganggaran. Harus bersinergi dengan baik,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post