TARAKAN – Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalimantan Utara, Hj. Sri Sulartinigsih, menilai bantuan pemerintah pusat berupa bibit pertanian dan alat penunjang akan berdampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas lahan di daerah perbatasan.
Menurutnya, kondisi struktur tanah di Kalimantan Utara yang kurang subur membutuhkan penanganan khusus, terutama melalui penyediaan pupuk dan pengelolaan lahan tidur agar bisa kembali produktif. “Dengan adanya bantuan bibit kakao, kopi, kelapa, jagung, serta alat-alat pertanian, diharapkan lahan yang selama ini tidak dikelola bisa dimanfaatkan untuk memperkuat produksi pangan,” ujarnya.
Sri Sulartinigsih menambahkan, letak geografis Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam menjadi peluang strategis untuk ekspor hasil pertanian. Namun, ia menilai pemerintah perlu memberi perhatian pada rantai distribusi agar ongkos kirim tidak membebani petani.
“Sekarang ini ekspor masih harus melalui pelabuhan besar seperti Surabaya, Makassar, atau Jakarta. Padahal, kalau bisa langsung dari Nunukan atau Tarakan ke negara tetangga, biaya akan jauh lebih murah dan kompetitif,” jelasnya.
Selain akses ekspor, Sri juga menyoroti pentingnya ketersediaan fasilitas pergudangan. Menurutnya, petani membutuhkan gudang penyimpanan yang layak untuk menjaga kualitas hasil panen sebelum dipasarkan. “Pemerintah pusat sebaiknya turut memfasilitasi pembangunan gudang. Nanti mekanisme penggunaannya bisa dibicarakan, apakah dikelola petani, pengusaha, atau distributor. Yang jelas, keberadaan gudang sangat penting untuk menjaga mutu produk,” tambahnya.
IWAPI Kaltara Mendukung Ketahanan Pangan Kaltara melalui Program Pertanian sehingga mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Fasilitasi Gudang dan Jalur Ekspor Langsung ke Negara Tetangga.
Ia berharap perhatian pemerintah tidak hanya sebatas pemberian bibit dan alat, tetapi juga meliputi aspek hilirisasi hingga pemasaran internasional. Dengan begitu, Kalimantan Utara dapat menjadi salah satu lumbung pangan yang mampu memasok kebutuhan domestik sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar ekspor kawasan.
Discussion about this post