TARAKAN – Anggota DPD RI asal Kalimantan Utara, H. Hasan Basri, S.E., M.H., memberikan pemaparan panjang lebar tentang sejarah, tujuan, serta pentingnya memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945). Penjelasan ini disampaikan dalam dialog bersama Warga dan juga perwakilan pemuda, Senin (28/7/25).
Dalam kesempatan tersebut, dua pertanyaan utama dilontarkan oleh perwakilan masyarakat. Rio perwakilan pemuda, menanyakan tujuan amandemen UUD 1945 serta dampaknya bagi demokrasi, khususnya bagi partisipasi generasi muda. Sementara itu, Sarah, juga seorang pemuda, menyoroti tantangan pemuda di era digital dalam memahami nilai-nilai konstitusi agar tidak mudah terprovokasi informasi yang simpang siur di media sosial.
Menjawab pertanyaan tersebut, Hasan Basri menegaskan bahwa amandemen UUD 1945 merupakan tonggak penting dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia. “Amandemen yang dilakukan sebanyak empat kali, mulai tahun 1999 hingga 2002, bertujuan untuk membatasi kekuasaan presiden, memperkuat fungsi legislatif, menghadirkan Mahkamah Konstitusi, serta menegaskan perlindungan hak asasi manusia. Semua itu dimaksudkan agar demokrasi kita lebih sehat dan rakyat, khususnya pemuda, bisa berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa,” jelasnya.
Ia menambahkan, salah satu poin penting hasil amandemen adalah pembatasan masa jabatan presiden maksimal dua periode. Selain itu, kehadiran Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi penjaga konstitusi dan demokrasi, serta memberi ruang bagi rakyat untuk mengawal jalannya pemerintahan.
Menanggapi pertanyaan terkait peran pemuda di era digital, Hasan Basri berpesan agar generasi muda tidak hanya memahami isi UUD 1945 secara tekstual, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. “Di tengah derasnya arus informasi, kita harus cerdas menyaring berita. Gunakan media sosial untuk hal-hal positif, untuk menyuarakan aspirasi yang konstruktif, bukan provokasi. Itulah wujud nyata pengamalan nilai-nilai UUD 1945,” ujarnya.
Hasan Basri juga menekankan pentingnya UUD 1945 sebagai pedoman hidup berbangsa. Menurutnya, memahami konstitusi bukan hanya kewajiban akademis, melainkan juga bagian dari membangun rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme.
“Generasi muda adalah penerus bangsa. Dengan memahami konstitusi, kalian tidak hanya tahu hak dan kewajiban, tapi juga bisa berperan aktif dalam mengawal jalannya pemerintahan agar tetap sejalan dengan cita-cita kemerdekaan,” pungkasnya.









Discussion about this post