TARAKAN – Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Utara, Dr. Andi Mulyono, menegaskan bahwa jajaran dan keluarga besar Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kaltara tetap solid dan tidak terkotak-kotak.
“Kami di KNPI Kaltara, khususnya saya sebagai ketua, tetap solid bersama pengurus DPD II tingkat kabupaten/kota se-Kaltara,” ujar Mulyono, Minggu (30/3/25).
Menanggapi adanya dualisme dalam tubuh KNPI Kaltara, Mulyono menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa dalam dinamika organisasi. Menurutnya, di Indonesia, fenomena semacam ini sering terjadi ketika ada pihak yang merasa kecewa atau kalah dalam sebuah pertarungan organisasi. Akibatnya, mereka membentuk kubu baru untuk mencari pengakuan.
“Dalam sebuah organisasi, bukan soal kita dikenal atau tidak, tetapi bagaimana kita bisa memberikan kontribusi bagi kepemudaan khususnya di Kalimantan Utara,” tambahnya.
Meski demikian, Mulyono mengapresiasi keberadaan lebih dari satu organisasi yang menggunakan nama KNPI. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun dan membesarkan organisasi kepemudaan ini demi kemajuan Kalimantan Utara.

“Kami tidak memiliki rasa tendensius atau amarah terhadap siapapun yang membawa nama KNPI. Mari kita bersama-sama membangun Kaltara, khususnya pemuda Kaltara,” tegasnya.
Selain itu, Mulyono juga menyoroti pentingnya aturan dalam pemilihan ketua KNPI, terutama terkait batasan usia. Ia menegaskan bahwa pemimpin KNPI harus memenuhi syarat yang telah ditentukan, yakni berusia di bawah 40 tahun saat pemilihan.
“Kalau ada ketua KNPI yang usianya lebih dari 40 tahun, maka dia bukan lagi pemuda, melainkan sudah menjadi petuah. Tolong persyaratan usia dalam pemilihan ketua tetap diperhatikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mulyono meminta Gubernur Kaltara dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) untuk bersikap netral dan tidak berpihak ke siapapun. Ia mengusulkan agar pemilihan dilakukan secara terbuka dan demokratis, melibatkan organisasi kepemudaan (OKP) yang ada.
“Jika pemilihan berjalan transparan dan demokratis, tidak akan ada pihak yang merasa haknya terabaikan. Bagi yang kalah, mari kita ucapkan selamat kepada pemenang, dan bagi yang menang, harus merangkul yang kalah. Itulah jiwa seorang petarung, tidak ada tempat untuk kebencian atau amarah,” pesannya.
Sebagai penutup, Mulyono mengajak seluruh pemuda dan pemudi Kalimantan Utara untuk tetap menjaga persatuan dan memiliki hati yang bersih.
“Jangan hanya menjadikan ‘Kaltara di Hati’ sebagai slogan, tetapi juga wujudkan dalam sikap yang penuh kedamaian”,
Diakhiri Mulyono mengucapkan selamat hari raya idul Fitri kepada seluruh masyarakat Kalimantan Utara. ”
saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat Kaltara di mana pun berada,” pungkasnya.
Discussion about this post