TARAKAN – Dalam upaya memperkuat kemandirian ekonomi umat melalui sistem keuangan berbasis syariah, Pimpinan Muhammadiyah di Kota Tarakan secara resmi membentuk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) pada Sabtu malam (17/5/2025).
BTM merupakan lembaga keuangan mikro syariah di bawah naungan Muhammadiyah, dengan struktur organisasi yang ditetapkan dari tingkat pusat hingga cabang. Setiap daerah diwajibkan memiliki dan mengelola BTM sebagai bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi warga Muhammadiyah.
“Alhamdulillah, malam ini disepakati pembentukan BTM Muhammadiyah Tarakan. Ini sejenis koperasi, tapi berbasis syariah,” ujar Syamsi Sarman, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Utara.
BTM Tarakan dipimpin oleh H. Payong Beda sebagai Ketua, dengan Makbul sebagai Sekretaris, dan Salahuddin sebagai Bendahara. Ketiga tokoh ini dipercaya untuk menggerakkan roda organisasi dan mengelola operasional BTM di lingkungan Muhammadiyah Tarakan.
“Mudah-mudahan mendapat dukungan penuh dari seluruh warga Muhammadiyah. Ini sebenarnya koperasi biasa, hanya saja dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah. Kita memiliki banyak segmen seperti AUM sekolah, perguruan tinggi, masjid, dan lainnya. Jika potensi ini digarap bersama, insya Allah BTM bisa berkembang dengan baik,” lanjut Syamsi Sarman.

Untuk pengawasan, pengawas umum dijabat oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltara, sementara pengawasan syariah diemban oleh Ustadz Dian Sandi beserta tim.
Sementara itu, Ketua Koperasi BTM Tarakan, H. Payong Beda, menyatakan kesiapannya menjalankan amanah yang diberikan.
“Alhamdulillah, insya Allah amanah yang diberikan oleh teman-teman akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya. Semoga BTM Tarakan bisa tumbuh dan berkembang, serta memberi manfaat nyata bagi warga Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dengan terbentuknya BTM Tarakan, diharapkan lembaga ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi syariah di daerah serta meningkatkan kesejahteraan umat. Selain itu, BTM ini juga diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan koperasi syariah berbasis komunitas.
Discussion about this post