TARAKAN – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Tarakan memastikan stok kebutuhan pokok di wilayahnya dalam kondisi aman dan mencukupi untuk masyarakat.
Kepala Perum Bulog Divre Tarakan, Sri Budi Prasetyo, menyebutkan bahwa persediaan beras saat ini mencapai 2.000 ton. Jumlah ini diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
“Untuk beras ada 2 ribu ton. Kalau asumsi kebutuhan per bulan sekitar 300 ton, maka stok ini bisa mencukupi hingga tujuh bulan ke depan,” ujarnya, Senin (2/6/2025).
Tak hanya beras, ketersediaan minyak goreng merek Minyakita juga diklaim dalam kondisi cukup. Saat ini, sebanyak 40 ribu liter Minyakita tersedia di gudang Bulog, yang diperkirakan cukup untuk kebutuhan selama satu bulan.
Namun berbeda halnya dengan gula pasir. Sri Budi mengungkapkan, saat ini stok gula di gudang Bulog masih kosong. Hal ini disebabkan karena proses penggilingan baru dimulai, sehingga Bulog belum dapat melakukan pengadaan.
“Kami masih menunggu harga dari produsen agar sesuai dengan ketentuan. Bulog hanya bisa membeli gula di harga Rp 15.000 hingga Rp 15.250 per kilogram, agar bisa dijual ke masyarakat sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),” jelasnya.
Saat ini, harga gula dari produsen justru berada di angka Rp 16.500 per kilogram, yang dinilai terlalu tinggi. Sementara HET gula pasir yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 17.500 per kilogram.
Sri Agus menegaskan, jika harga beli di tingkat produsen terlalu tinggi, maka akan sulit menjual ke masyarakat sesuai HET, yang berarti tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kami terus berupaya agar pasokan gula bisa segera tersedia dan tetap terjangkau oleh masyarakat,” tutupnya.
Discussion about this post