TARAKAN – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Provinsi Kalimantan Utara terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang perbulutangkisan. Tahun ini, PBSI Kaltara kembali melakukan sejumlah pelatihan yang bertujuan mendukung kemajuan organisasi serta pelaksanaan turnamen yang lebih profesional dan terstandar.
Kabid Turnamen dan Perwasitan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Provinsi Kaltara, Kamsuri, menyampaikan bahwa pihaknya secara aktif berupaya melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas, baik bagi pengurus provinsi maupun kabupaten/kota. Langkah ini menurutnya penting agar PBSI Kaltara mampu berkembang dan sejajar dengan daerah lain.
“Alhamdulillah, tahun ini PBSI Kalimantan Utara mencoba untuk lebih proaktif menjalankan kegiatan-kegiatan yang dapat menambah kemampuan pengurus, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang berada di wilayah Kaltara,” ujarnya, Jum’at (14/11/25).
Sebelumnya, PBSI Kaltara telah menggelar pelatihan Sistem Informasi (SI PBSI). Kali ini, pelatihan Tournament Planner kembali dilaksanakan pada 13–14 November 2025 di Aula Hotel Galaxy Kota Tarakan. Pelatihan tersebut menghadirkan tutor dari PP PBSI, Lisa, yang ditugaskan secara resmi untuk memberikan pembekalan teknis kepada para peserta.
Kamsuri menjelaskan bahwa Tournament Planner merupakan software atau aplikasi resmi PBSI yang digunakan untuk mengelola penyelenggaraan turnamen bulu tangkis. Aplikasi ini memudahkan panitia dalam membuat jadwal pertandingan, menyusun bagan, mengentri atlet, hingga mencatat skor secara sistematis.
“Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk memudahkan kita melaksanakan sebuah turnamen. Tournament Planner terhubung langsung dengan SI PBSI sehingga data atlet yang masuk sudah terverifikasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, apabila penyelenggara menggunakan versi berlisensi atau full version, maka hasil pertandingan dapat dipublikasikan secara online dan diakses oleh masyarakat luas, termasuk informasi bagan pertandingan, jalannya laga, hingga skor setiap partai.

Lebih jauh, Kamsuri menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bentuk keseriusan PBSI Kaltara dalam meningkatkan kualitas SDM agar tidak tertinggal dari daerah lain.
“Kita tidak mau ketinggalan. Walaupun PBSI Kaltara masih terbilang muda, tetapi kita mampu bersaing dalam hal teknologi. Oleh karena itu, pelatihan seperti ini sangat penting,” tegasnya.
Pelatihan Tournament Planner kali ini diikuti sekitar 15 peserta. Namun, dari lima kabupaten/kota di Kaltara, hanya dua daerah yang mengirim perwakilan, yakni Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. Sementara Kabupaten Malinau, Tana Tidung (KTT), dan Bulungan tidak hadir dalam kegiatan tersebut.
PBSI Kaltara juga berencana melanjutkan program peningkatan SDM dengan menggelar pelatihan wasit tingkat provinsi pada Desember mendatang. Pelatihan tersebut rencananya menghadirkan tutor dari PP PBSI, yakni Wahyana, wasit kebanggaan Indonesia yang pernah bertugas di ajang Olimpiade.
Dengan berbagai kegiatan pengembangan kompetensi ini, PBSI Kalimantan Utara dibawah Nahkoda H. Hasan Basri, M.H berharap dapat terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan turnamen serta memperkuat tata kelola organisasi perbulutangkisan di wilayah Kaltara.









Discussion about this post